BENGKULU, Forbengkulu.com – Kemarahan masyarakat Bengkulu tidak terbendung LG atas sikap politik salah satu senator DPD RI DAPIL Bengkulu Destita Khairilisani yang dengan terang-terangan mengatakan dan memposting video dukungan kepada calon ketua DPD RI La NYalla yang notabene bukan berasal dari Bengkulu. Sebagai seorang yang d baru terpilih dan dipercaya masyarakat Bengkulu, Kakak kandung Teddy Rahman yang juga mencalonkan diri sebagai calon Bupati Seluma ini mestinya tahu diri dan tidak gegabah bersikap dalam pemilihan ketua DPD RI beberapa waktu yang lalu.
Kami masyarakat bengkulu Jelas Marah dan kecewa dengan sikap yang dilakukan oleh seorang senator yang baru saja duduk di DPD RI mewakili masyarakat Bengkulu, yang tega memilih dan mendukung orang luar Bengkulu daripada mendukung Putra Bengkulu yang jelas-jelas telah berjuang demi masyarakat Bengkulu jauh sebelum Destita hadir dan mencalonkan diri menjadi wakil masyarakat Bengkulu, Sultan Bachtiar Nadjamudin, yang akhirnya terpilih menjadi Ketua DPD RI dan pemilihan dilakukan dengan voting, suara terbanyak memilih Sultan Nadjamudin, Yang berarti senator-senator lain yang bukan dari Bengkulu saja mendukung Sultan daripada senator wakil Bengkulu sendiri, yaitu Destita”, ujar Nova, salah satu warga masyarakat Bengkulu.
senator lain dari Bengkulu Elisa dan Lenny john Latief justru kompak mendukung Sultan menjadi Ketua DPD RI, karena sama-sama dari Dapil Bengkulu. Dengan harapan bisa kompak dan bersama-sama mewakili dan berjuang demi masyarakat Bengkulu di DPD RI. “Destita harusnya meminta maaf secara terbuka kepada ketua DPD RI terpilih Sultan Nadjamudin dan masyarakat Bengkulu atas sikapnya ini agar tidak semakin bertambah kecaman dari masyarakat Bengkulu, kami tidak mengenal Destita, yang tiba-tiba datang ke ke Bengkulu mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI dan mengklaim sosok berkerudung putih dari Bengkulu, dan setelah terpilih malah dengan terang-terangan mendukung La Nyalla sebagai ketua DPD RI yang jelas bukan putra Bengkulu, bagaimana bisa berjuang untuk Bengkulu jika hati nurani dan pikirannya tidak untuk Bengkulu??” Tegas Nova.